Doa Minta Perlindungan dari Penyakit Kulit, Gila, dan Berbagai Penyakit Jelek Lainnya

Doa ini bagus sekali diamalkan agar kita bisa terhindar dari berbagai penyakit, terutama dari penyakit yang membuat orang lain menjauh dari kita seperti penyakit kulit dan kegilaan.

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa), Bab 250. Keutamaan Doa
Hadits #1484

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM
(artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

Keterangan hadits

Al-barash adalah penyakit yang sudah makruf, yaitu ada warna putih pada jasad yang akhirnya merubah bentuk dan penampilan.

Al-junun adalah hilangnya akal.

Al-judzam adalah penyakit kusta atau lepra.

Sayyi-il asqom adalah penyakit jelek.

Faedah hadits
  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari penyakit yang jelek untuk mengajarkan kita bersabar, supaya tidak banyak mengeluh, yang akhirnya membuat kita luput dari pahala.
  2. Penyakit-penyakit yang disebutkan di sini punya dampak jelek pada penampilan dan fisik, sehingga bisa membuat orang lain menjauh.
  3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak meminta perlindungan dari semua penyakit karena sakit sendiri dapat membersihkan dosa asalkan mau bersabar. Setiap orang bisa saja tertimpa sakit. Namun ujian yang paling berat adalah yang dihadapi oleh para nabi lalu orang di bawahnya lagi.

Referensi :
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

Sumber : rumaysho.com

Kiat Agar Hijrah Lebih Mudah

Istilah “hijrah” menjadi lebih populer di saat ini. Hijrah yang dimaksudkan yaitu mulai kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan Allah dan berusaha menjadi lebih baik, karena sebelumnya tidak terlalu peduli atau sangat tidak peduli dengan aturan agama.

Istilah ini dibenarkan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah dan kembali kepada Allah dan agamanya.

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ

”Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah”.

Sangat membuat kita sedih, ketika ada sebagian saudara kita yang “hijrahnya gagal” yaitu tidak istiqamah di atas agama, kembali lagi ke dunia kelamnya yang dahulu dan kembali melanggar larangan Allah.

Baca Juga: 2 Bulan Bisa Bahasa Arab

Berikut kiat agar “hijrah lebih mudah” dan dapat istiqamah di jalan agama:

1. Berniat ikhlas ketika hijrah
Hijrah bukan karena tendensi dunia atau kepentingan dunia tetapi ikhlas karena Allah. Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya dan sesuai dengan niat hijrahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍْﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ . ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﻟِﺪُﻧْﻴَﺎ ﻳُﺼِﻴْﺒُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻳَﻨْﻜِﺤُﻬَﺎ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺎﺟَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan itu.”

Bahkan kita tetap harus meluruskan niat ketika telah hijrah agar tetap istiqamah, karena yang namanya hati sering berubah-ubah dan mudah berubah niatnya. Niat dan ikhlas adalah perkara yang berat untuk dijaga agar istiqamah dan sangat membutuhkan pertolongan Allah.

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

ما عالجت شيئا أشد علي من نيتي ؛ لأنها تتقلب علي

“Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-balik”

Baca Juga: Wakaf Qur’an & Iqro’

2. Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang shalih
Ini adalah salah satu kunci utama sukses hijrah, yaitu memiliki teman dan sahabat yang membantu untuk dekat kepada Allah dan saling menasehati serta saling mengingatkan. Hendaknya kita selalu berkumpul bersama sahabat yang shalih dan baik akhlaknya.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-Taubah: 119).

Agama seseorang itu sebagaimana agama teman dan sahabatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”

Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi ketika sendiri. Perlu dukungan, saling menasehati antar sesama. Selevel Nabi Musa ‘alaihissalam saja memohon kepada Allah agar mempunyai teman seperjuangan yang bisa membantunya dan membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam. Beliau berkata dalam Al-Quran,

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَاناً فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءاً يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

“Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku” (QS. Al-Qashash: 34).

Mereka yang “gagal hijrah” bisa jadi disebabkan karena masih sering berkumpul dan bersahabat dekat dengan teman-teman yang banyak melanggar larangan Allah.

Baca Juga: Wakaf Pembebasan Tanah Untuk Ma’had Tahfidzul Qur’an Izzah Zam Zam

3. Menguatkan fondasi dasar tauhid dan akidah yang kuat dengan mengilmui dan memahami makna syahadat dengan baik dan benar
Syahadat adalah dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekedar diucapkan akan tetapi kalimat ini mengandung makna yang sangat mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam. Allah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-benar mengilmui dan mengamalkannya.

Allah Ta’ala berfirman,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27).

Maksud dari “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh…” sebagaimana dalam hadits berikut.

الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ ( يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ )

“Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya
Tentu saja, karena Al-Quran adalah petunjuk bagi kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sebagaimana seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu perlu petunjuk dan arahan berupa peta dan penunjuk jalan semisalnya. Jika tidak menggunakan peta dan tidak ada orang yang memberi petunjuk, tentu akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat tujuan. Apalagi ternyata ia tidak tahu bagaimana cara membaca peta, tidak tahu cara menggunakan petunjuk yang ada serta tidak ada penunjuk jalan, tentu tidak akan sampai dan selamat.

Allah menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang beriman dan sebagai petunjuk. Membacanya juga dapat memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal shalih dan berakhlak mulia dengan izin Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’” (QS. An-Nahl: 102).

Allah Ta’ala  juga berfirman,

هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat: 44).

5. Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit
Ini adalah kuncinya, yaitu tetap beramal sebagai buah ilmu. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan sekedar wawasan saja, karenanya kita diperintahkan tetap terus beramal meskipun sedikit dan ini adalah hal yang paling dicintai oleh Allah.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”

Beramal yang banyak dan terlalu semangat juga kurang baik, apalagi tanpa ada ilmu di dalam amal tersebut, sehingga nampakanya seperti semangat di awal saja tetapi setelahnya kendur bahkan sudah tidak beramal lagi.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata padanya,

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.”

Baca Juga: Yuk Bantu Renovasi Rumah Qur’an Markaz Izzah

6. Sering berdoa dan memohon keistiqmahan dan keikhlasan
Tentunya tidak lupa kita berdoa agar bisa tetap istiqamah beramal dan beribadah sampai menemui kematian

Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al-yaqin (yakni ajal)” (QS. Al-Hijr: 99).

Doa berikut  ini sebaiknya sering kita ucapkan dan sudah selayaknya kita hafalkan.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

‘Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab’

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)” (QS. Ali Imran: 8).

Dan doa ini,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

‘Ya Muqallibal Quluubi Tsabbit Qalbiy ‘Alaa Diinika’.

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”


Dan masih banyak doa yang lainnya.

Tidak lupa pula kita selalu berusaha dan berdoa agar kita ikhlas dalam beribadah dan beramal. Ikhlas hanya untuk Allah semata serta jauh dari riya mengharapkan pujian manusia dan tendensi dunia.

Semoga kita selalu diberikan keikhlasan dan keistiqamahan dalam beramal.

Donasi dan Wakaf pembebatasan tanah Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta

Yuk Bantu Renovasi Fasilitas Rumah Qur’an Markaz Izzah

Yayasan Izzah Zam Zam merupakan salah satu yayasan yang didirikan berlatar belakang dari keprihatinan terhadap kondisi umat khususnya generasi penerus bangsa di negeri ini. Jika kita melihat kondisi generasi sekarang ini, semakin hari semakin kurang dalam menunjukan kebanggaan terhadap agamanya yaitu Islam, seakan hanya untuk formalitas dan beriorentasi terhadap dunia semata.

Gelombang modernisasi dengan globalisasi memberikan ruang yang sangat luas pada generasi muda untuk dapat mengakses banyak hal dari luar yang menyebabkan kualitas iman dan akhlak yang menurun. Banyak pengaruh negatif yang saat ini menyebar di masyarakat. Hal ini yang mendasari didirikannya Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta untuk berperan aktif dalam membangun kembali kecintaan terhadap agama mulai dari pendidikan akhidah dan pendidikan-pendidikan lainnya. Salah satu tujuan kami adalah dapat melahirkan banyak generasi penghafal Qur’an yang berakhlak mulia dan berintelektual tinggi.

Yayasan Izzah Zam Zam berdiri pada 19 September 2019 di Kota Surakarta, Adapun beberapa program-program kami adalah sebagai berikut:

Pendidikan
1. Pelatihan Bahasa Arab (Madinatul Lughah)
2. Tahsin Qur’an
3. Tahfidz Qur’an

Sosial Kemanusiaan
1. Sedekah Berkah umat
2. Santunan Dhuafa & Yatim
3. Santuanan Da’i Pedalaman & Fiisabilillah
4. Penyaluran Air Bersih
5. Wakaf Al Qur’an & Iqro’

Dakwah
1. Dakwah Sosial Media
2. Kajian & Khutbah Jum’at

Baca Juga: Muqoyam Qur’an Ramadhan

Saat ini kami fokus mengembangkan Program Pendidikan melalui Rumah Qur’an Markaz Izzah. Dalam program pendidikan ini terdapat beberapa program yang menjadi unggulan yaitu Bahasa Arab dan Tahfidz Qur’an. Serta tambahan program pendidikan Ilmu dan Teknologi (IT) sebagia bekal anak didik di era modernisasi.

Antusiasme dari lingkungan sekitar sangat baik menyambut program ini, maka dari itu, banyak hal yang ingin kami tingkatkan khususnya fasilitas demi keadaan yang kondusif, nyaman ketika pembelajaran berlangsung, kami berharap dapat mewujudkan keadaan yang lebih baik bagi anak didik kami.

Demi meningkatkan kualitas, salah satunya kami memiliki pengajar sekaligus pembina bersanad yang berasal dari Cairo, Mesir, yaitu Syaikh Mahmoud Al Hawari Al Mishry. Selain itu kami juga memiliki beberapa ustadz pengajar lokal dari indonesia lulusan timur tengah. Insyaa Allah dengan pengalaman beliau-beliau akan tumbuh banyak anak didik yang cinta Al Qur’an dengan kualitas pribadi yang baik serta mampu menyebarkan banyak kebaikan dipenjuru negeri.

Kami memiliki anak didik dari berbagai macam latar belakang, tetapi sebagian dari kami adalah fakir miskin dan dhuafa. Kami berkomitmen untuk tidak menarik biaya kepada mereka atau Gratis sampai pendidikan selesai. Kami juga akan membantu bila ada anak didik kami yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu Universitas Islam Madinah (UIM). Inshaa’Allah ditangan-tangan merekalah bangsa ini kedepan akan maju bersama Al Quran dan sunnah.

Untuk itu, mari bersama-sama khususnya di momentum bulan Ramadhan ini bantu mereka mendapatkan pendidikan dan ilmu yang layak, kebaikan yang dimulai sekarang akan membawa kita pada kehidupan akhirat yang lebih baik.

Baca Juga: Cara Mendaftar di UIM

Untuk mempermudah kami melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com. Untuk melakukan donasi cukup klik tombol dibawah ini.

Haji Tidak Berangkat, Badal Haji jadi Alternatif ?

Haji Tidak Berangkat, Badal Haji jadi Alternatif ?

AMANU.CO.ID-Surakarta, Badal haji adalah salah satu alternative ibadah yang sering digunakan masyarakat untuk meng-hajikan orang yang sudah wafat atau yang tidak mampu untuk melakukan aktivitas ibadah haji. Disaat pandemi covid-19 yang masih berlangsung masih ada biro yang menawarkan badal haji pada tahun ini, padahal adanya pembatasan kuota haji yang diberlakukan oleh pihak Arab Saudi. Kenyataannya Kerajaan Arab Saudi membuka pendaftaran haji melalui sistem online hanya untuk 10 ribu jama’ah saja, diantaranya terdiri dari 70% warga asing di Arab Saudi dan sisanya 30% warga Arab Saudi. Tahap awal haji tahun ini mengharuskan para jama’ah mengisi formulir pendaftaran melalui situs pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga :

Haji 2020 Resmi dilaksanakan

Diantara persyaratan yang tertulis dalam sistem online menyatakan bahwa harus belum pernah melaksanakan haji sebelumnya.
Dan Pada kenyataannya dilapangan banyak biro yang masih membuka badal haji dengan harga yang normal , karena dalam kenyataannya setelah ditelusuri ada biaya yang melambung tinggi dari biasanya, yaitu biaya tasyrih atau yang disebut juga izin haji yang pada tahun lalu berkisar SAR 3000 – 6000 . dan sangat mungkin pada tahun ini harga yang dipatok tentu melebihi harga tersebut.

Sebagai biro resmi yang beroperasi dan berkantor pusat di Kota Solo kami mempertanyakan kepada yang masih menawarkan badal haji bagaimana mereka menjamin penyelenggaraan ibadah haji yang padahal ada pembatasan kuota.
Direktur Operasional PT AMANU, Habibi Iqbal Hidayat menyebutkan bahwa tahun ini  tidak menerima badal haji karena hal-hal diatas serta biaya yang tidak pasti dari  Pihak Arab Saudi. Jika pun tetap ada yang ingin membadalkan haji tentu sangat beresiko dan sulitnya mencari orang setempat yang bisa membadalkan haji karena pembatasan jumlah jama’ah.

Demikian informasi terkait haji tahun ini semoga bermanfaat dan kita dimudahkan untuk beribadah ke tanah suci dalam waktu mendatang.

Baca Juga :

Manasik Umroh Gratis

Pakaian Ketika Berihram

Wahai Rasulullah, bagaimanakah pakaian yang seharusnya dikenakan oleh orang yang sedang berihram (haji atau umrah) ?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidak boleh mengenakan kemeja, sorban, celana panjang kopiah dan sepatu, kecuali bagi yang tidak mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu. Hendaknya dia potong sepatunya tersebut hingga di bawah kedua mata kakinya. Hendaknya dia tidak memakai pakaian yang diberi za’faran dan wars dari daun tumbuhan. Hendaknya wanita yang sedang berihram tidak mengenakan cadar dan sarung tangan.” (HR. Bukhari no. 1838).

 

Imam Masjid Al Haram

Imam – imam Tarawih dan Tahajjud Masjid Al Haram

1. Syaikh sudais Prof. Dr. Abdurrahman as-Sudais

beliau lahir pada tanggal 10 Februari 1960 di al-bukairiyah, salah satu kota yang ada di provinsi al-qasim,berada disebelah timur laut dari provinsi makkah.
pada saat usia berumur 22 tahun, beliau pertama kali diangkat menjadi imam sekaligus khatib di Masjidil Haram pada 22 sya’ban tahun 1404 Hijriah. Pada 15 Ramadhan 1404 Hijriah,merupakan kesempatan pertama beliau untuk menyampaikan khutbah di Masjidil Haram.

2. Su’ud Al-Shuraim Su’ud bin Ibrahim bin Muhammad Al-Syuraim

Beliau dilahirkan di kota Riyadh pada tahun 1386 H.
Beliau adalah mantan Hakim Pengadilan Tinggi Makkah dan Dekan Fakultas Kehakiman Universitas Umm Al-Qura Ia menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Syari’ah sejak tahun 1413 Hijriah dan mengajar di Masjidil Haram sejak tahun 1414 Hijriah. Ia meraih gelar doktor (Ph.D) dan merupakan seorang profesor bidang Syariah dan studi Islam di Universitas Umm Al-Qura di Makkah, dan baru-baru ini ditunjuk sebagai Dekan dan “Profesor Spesialis Fiqih” di Universitas tersebut.

3. Abdullah Awad Al Juhani Abdullah Awad Al Juhani

Beliau lahir di kota Madinah pada hari Selasa, 11 Muharram 1396/ 13 Januari 1976.   Dan telah ditunjuk untuk menjadi imam pada bulan Ramadhan, yaitu pada tahun 1426-1427ه‍ hingga sekarang. Beliau telah menikah dan memiliki 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Beliau telah menghafal Al-Quran sebelum usia baligh dengan rahmat Allah dan pengarahan orangtuanya. Dan pada saat itu Beliau belajar di masjid Al-Isyraaf di Harah Gharbiyyah, Madinah.

4. Maher Al-Muaiqly Syeikh Maher Al Muaiqly

Beliau adalah imam masjidil haram yang lahir pada tanggal 7 januari 1969. Beliau ditetapkan sebagai imam di masjidil haram pada bulan juli 2007. Syeikh Maher Al Muaiqly yang memiliki suara yang begitu merdu, Suara merdu Imam Besar Syeikh Maheer Al Muaiqly di Masjidil Haram, membuat orang-orang rindu dengan Ka`bah dimana seluruh umat muslim ingin mendatanginya dengan pergi haji dan umroh.

5. Syaikh bandar baleela Syaikh Bandar Baleela

Nama aslinya beliau adalah Syaikh DR. Bandar bin abdul aziz baleela.
Lahir di Makkah pada tahun 1395 Hijriah, Beliau bertugas sebagai imam dan khatib pada Masjid Amira Nouf di distrik Aziziyah, Makkah, lalu berpindah ke Masjid Bin Baaz. Pada 12/9/1434 Hijriyah, akhirnya pada tanggal 4/12/1434 Hijriyah beliau diangkat menjadi imam tetap di Masjidil Haram. Tugas pertama beliau sebagai Imam di Masjidil Haram ditunaikan pada tanggal 5/12/1434 Hijriyah untuk memimpin shalat maghrib.

6. Syaikh Yasser al-Dosari (Doussary)

Nama lengkapnya beliau adalah Yassir bin Rasyid bin Husain al-Udani al-Dosary. Beliau adalah imam dan khatib di Masjid Dakhil, Riyadh. Selain itu beliau juga merupakan Sekjen (Sekretaris Jendral) Prince Sultan University untuk pengajaran al-Qur’an kepada Angkatan Bersenjata Arab Saudi.
Salah satu prestasi dari beliau adalah kemampuannya menghafal al-Qur’an secara sempurna yang diperoleh pada usia relatif muda, yakni usia 15 tahun.
Selain menjadi imam dan khatib di Masjid Dakhil, Riyadh, beliau juga sering diundang untuk menjadi imam shalat di berbagai tempat lainnya di berbagai negara. Beberapa tempat yang pernah beliau singgahi antara lain: Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Switzerland, dan Republik Ceko (Czech)

Keutamaan Shalat di Masjid Quba

Keutamaan Salat di Masjid Quba

Ketika Nabi Saw melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada hari Senin 8 Rabiul Awal, beliau sempat singgah terlebih dahulu di Quba bersama bani ‘Amru bin Auf di rumah Kaltsum bin Alhadm. Pada hari pertama singgah, beliau lantas membangun Masjid Quba yang dibangun atas dasar ketakwaan dan keimanan yang kuat kepada Allah. Pentingnya nilai masjid ini bahkan membuat Nabi membandingkan pahala salat di Masjid Quba seperti melakukan ibadah umrah.

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. Setelah berdiri, lalu Nabi Saw. mendirikan salat di Masjid Quba secara berjamaah bersama sahabat yang pada waktu kiblatnya masih menghadap ke arah Masjidil Aqsha.

Setelah berada di Madinah, Nabi Saw. selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan salat dua rakaat. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar, dia berkata;

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ، مَاشِيًا وَرَاكِبًا فَيُصَلِّي فِيْهِ رَكْعَتَيْنِ

“Dahulu Nabi Saw. mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan kemudian melaksanakan salat dua rekaat.”

Melalui hadis ini, Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu menganjurkan untuk senantiasa mengunjungi dan salat di Masjid Quba terutama pada hari Sabtu.

يستحب استحبابا متأكدا أن تأتي مسجد قباء وهو في يوم السبت آكد ناويا التقرب بزيارته والصلاة فيه

“Sangat disunahkan untuk mendatangi Masjid Quba terutama pada hari Sabtu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan salat di dalamnya.”

Mengunjungi dan salat di Masjid Quba terdapat keutamaan yang sangat agung, di antaranya salat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah. Dalam hadist riwayat Imam Ibnu Majah dari Sahl bin Hunaif disebutkan, bahwa Nabi Saw. bersabda;

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ، فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu datang ke Masjid Quba’, kemudian dia mendirikan salat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah.”

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Usaid bin Alhudhair, Nabi Saw. bersabda;

صَلاَةٌ فِيْ مَسْجِدِ قُبَاءَ كَعُمْرَةٍ

“Salat di Masjid Quba seperti melakukan umrah.”

Oleh karena itu, ketika kita berada di Madinah, kita sangat dianjurkan untuk mendatangi Masjid Quba dan salat di dalamnya, baik salat wajib atau sunah. Selain untuk mengikuti sunah Nabi Saw., mendatangi Masjid Quba dan salat di dalamnya memiliki keutamaan yang besar, yaitu bernilai seperti pahala umrah.

Larangan Rasullullah tentang Minum Berdiri

Larangan Makan Minum Sambil Berdiri Dalam Islam dan Fakta Ilmiah Kesehatan

Islam sangat mengatur aspek kehidupan manusia, termasuk adab makan dan minum. Terkadang makan dan minum sambil berdiri menjadi kebiasaan, padahal itu tidak baik bagi kesehatan dan dilarang dalam Islam. Undangan pesta atau hajatan sering kali dilakukan tanpa tersedia tempat duduk.

Para ulama menegaskan bahwa minum sambil duduk lebih utama dari pada minum sambil berdiri. Ini berdasarkan hadits Nabi Saw,Janganlah di antara kalian minum sambil berdiri, bila terjadi maka muntahkanlah airnya.” (HR. Muslim).

Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,  Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw melarang seseorang untuk minum berdiri.” Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk.’” (HR. Muslim).

Dari Abu Sa’id al-Khudriy, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim no. 2025, dll)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)


× Hubungi Kami